ILMU
BUDAYA DASAR
AKULTURASI
BUDAYA AKIBAT GLOBALISASI DI INDONESIA
Nama : Ari Kurniawan
Kelas : 1IA16
NPM :
51416033
Pendahuluan
Arus globalisasi saat ini
telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia.
Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah
kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.
Perkembangan 3T (Transportasi, Telekomunikasi, dan Teknologi) mengkibatkan
berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri sendiri .
Budaya Indonesia yang dulunya
ramah-tamah, gotong royong dan sopan berganti dengan budaya barat, misalnya
pergaulan bebas. Di Tapanuli (Sumatera Utara) misalnya, duapuluh tahun yang
lalu, anak-anak remajanya masih banyak yang berminat untuk belajar tari tor-tor
dan tagading (alat egar batak). Hampir setiap minggu dan dalam acara ritual
kehidupan, remaja di sana selalu diundang pentas sebagai hiburan budaya yang
meriah.
Saat ini, ketika teknologi
semakin maju, ironisnya kebudayaan-kebudayaan daerah tersebut semakin lenyap di
masyarakat, bahkan hanya dapat disaksikan di egarae dan Taman Mini Indonesi
Indah (TMII),dan daerah-daerah kunjungan wisata lainnya.
Padahal kebudayaan-kebudayaan
daerah tersebut, bila dikelola dengan baik selain dapat menjadi pariwisata
budaya yang menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat maupun daerah,
juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya.
Pembahasan
Adanya arus globalisasi
memunculkan masalah pada generasi muda. Generasi muda merupakan pewaris
kebudayaan maupun berkewajiban mempertahankan jati diri bangsa, tetapi pada
faktanya sekarang ini banyak generasi muda merasa asing di negeri sendiri.Proses
perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi
informasi dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi.Dari
kemajuan bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan,
seperti bidang politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana
dengan teknologi internet, parabola dan TV, orang di belahan bumi manapun akan
dapat mengakses berita dari belahan dunia yang lain secara cepat.
Hal ini akan terjadi interaksi
antarmasyarakat dunia secara luas, yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu
sama lain, terutama pada kebudayaan daerah,seperti kebudayaan gotong royong,menjenguk
tetangga sakit dan lain-lain. Globalisasi juga berpengaruh terhadap pemuda
dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya berpakaian, gaya rambut dan
sebagainya.
Kondisi semacam ini tentu saja
memunculkan kekhawatiran. Budaya lokal, baik yang berupa seni maupun budaya pop
lokal banyak yang terancam tersisihkan. Atau terkontaminasi dari budaya global
dari Amerika. Alhasil ada ketegangan -ketegangan karena terjadinya benturan
antara budaya global yang dianggap modern, dengan budaya lokal yang mewakili semangat
nasionalisme atau bahkan kedaerahan, tapi juga yang berkesan tradisional.
Solusi
Hal-hal yang harus
dilakukan sedini mungkin untuk mencegah dampak Akulturasi berlebih ialah :
1. Masyarakat
perlu berperan aktif dalam pelestarian budaya daerah masing-masing khususnya
dan budaya bangsa pada umumnya
2. Masyarakat
perlu menyeleksi kemunculan globalisasi kebudayaan baru, sehingga budaya yang
masuk tidak merugikan dan berdampak negative.
3. Masyarakat
harus berati-hati dalam meniru atau menerima kebudayaan baru, sehingga pengaruh
globalisasi di negara kita tidak terlalu berpengaruh pada kebudayaan yang
merupakan jati diri bangsa kita
4. Melakukan
reorientasi budaya (culture reorientation), yaitu aktivitas menengok kembali
keberadaan budaya sebagai langkah awal untuk memperkenalkan budaya sendiri
kepada generasi baru yang belum memahami nama, fungsi dan asalusul suatu sub-kebudayaan
5. Melakukan
revitalisasi budaya, yaitu upaya perombakan dan penyesuaian sedemikian rupa
sehingga unsur-unsur budaya tersebut menjadi penting kembali
6. Melakukan
refungsionalisasi budaya, yaitu membuat suatu budaya mengakar dan berfungsi
bagi keperluan sehari-hari masyarakat
7. Mengupayakan
pelembagaan budaya
8. Melakukan
implementasi budaya dalam kehidupan sehari-hari
Kesimpulan
Pengaruh globalisasi disatu sisi ternyata menimbulkan
pengaruh yang negatif bagi kebudayaan bangsa Indonesia . Norma-norma yang
terkandung dalam kebudayaan bangsa Indonesia perlahan-lahan mulai pudar.
Gencarnya serbuan teknologi disertai nilai-nilai interinsik yang diberlakukan
di dalamnya, telah menimbulkan isu mengenai globalisasi dan pada akhirnya
menimbulkan nilai baru tentang kesatuan dunia.
Radhakrishnan dalam bukunya Eastern
Religion and Western Though (1924) menyatakan “untuk pertama kalinya dalam
sejarah umat manusia, kesadaran akan kesatuan dunia telah menghentakkan kita,
entah suka atau tidak, Timur dan Barat telah menyatu dan tidak pernah lagi
terpisah, Artinya adalah bahwa antara barat dan timur tidak ada lagi perbedaan.
Atau dengan kata lain kebudayaan kita dilebur dengan kebudayaan asing. Apabila
timur dan barat bersatu, masihkah ada ciri khas kebudayaan kita? Ataukah kita
larut dalam budaya bangsa lain tanpa meninggalkan sedikitpun sistem nilai kita?
Oleh karena itu perlu dipertahanan aspek
sosial budaya Indonesia sebagai identitas bangsa. Caranya adalah dengan
penyaringan budaya yang masuk ke Indonesia,pelestarian budaya bangsa Indonesia,Menyadarkan
generasi muda bangsa akan kekayaan dan keragaman budaya Indonesia, dan yang
paling penting adalah, menyadarkan diri kita sendiri bahwa budaya Indonesia itu
bagus,keren,unik dan bangga akan
keadaannya.
DAFTAR PUSTAKA